Teramat
banyak untuk menyebutkan metode yang digunakan dalam suatu pembelajaran. Proses
pembelajaran yang baik hendaknya menggunakan metode secara bergantian atau
saling bahu-membahu satu sama lain sesuai dengan situasi dan kondisi. Masing
–masing metode ada kelebihan dan kelemahanya. Tugas guru adalah memilih
diantara ragam metode yang tepat untuk menciptakan suatu iklim pembelajaran
yang kondusif.
Ketepatan
penggunaan metode tersebut sangat bergantung pada tujuan pembelajaran. Ditinjau
dari segi penerapanya, metode-metode pembelajaran ada yang tepat digunakan
untuk siswa dalam jumlah besar dan ada yang tepat untuk siswa dalam jumlah
kecil. Ada yang tepat digunakan didalam kelas atau diluar kelas. Dibawah ini
akan diuraikan secara singkat metode-metode pembelajaran yang sampai saat ini
masih banyak digunakan dalam proses pembelajaran.
1.
Metode Ceramah
Ceramah
adalah penuturan bahan pelajaran secara lisan. Guru memberikan uraian atau
penjelasan kepada sejumlah murid pada waktu tertentu (waktunya terbatas) dan
tempat tertentu pula. Dilaksanakan dengan bahasa lisan untuk memberikan
pengertian terhadap suatu masalah. Dalam metode ceramah ini murid duduk,
melihat dan mendengarkan serta percaya bahwa apa yang diceramahkan guru itu
adalah benar. Murid megutip ikhtisar ceramah semampu murid itu sendiri dan
menghafalnya tanpa ada penyelidikan lebih lanjut oleh guru yang bersangkutan.
2.
Metode Tanya Jawab
Metode
tanya jawab adalah metode pembelajaran yang memungkinkan terjadinya
komunikasi langsung antara guru dan murid. Guru bertandan murid menjawab, atau
murid bertanya dan guru menjawab.
Dalam
komunikasi ini terlihat adanya hubungan timbal balik secara langsung antara
guru dan murid. Manfaat terpenting adalah guru dapat memperoleh gambaran sejauh
mana murid dapat mengerti dan dapat mengungkapkan apa yang telah diceramahkan.
3.
Metode Diskusi
Diskusi pada dasarnya adalah saling
menukar informasi, pendapat dan unsur-unsur pengalaman secara teratur dengan
maksud untuk mendapat pengertian bersama yang lebih jelas dan lebih teliti
tentang sesuatu, atau untuk mempersiapkan dan merampungkan keputusan bersama.
Oleh karena itu, diskusi bukanlah debat, karena debat adalah perang mulut,
beradu argumentasi, beradu paham, dan kemampuan persuasi untuk memenagkan
pahamnya sendiri.
4.
Metode Eksperimen
Metode ini biasanya dilakukan dalam suatu
pelajaran tertentu seperti ilmu alam, ilmu kimia, dan sejenisnya. Biasanya
digunakan terhadap ilmu-ilmu alam yang didalam penelitianya menggunakan metode
yang sifatnya obyektif, baik yang dilakukan di dalam/di luar kelas maupun didalam suatu laboratorium
tertentu.
5.
Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah metode
pembelajaran yang menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau
untuk memperlihatkan sesuatu kepada anak didik.
6.
Metode Pemberian Tugas dan Resitasi
Yang dimaksud dengan metode ini adalah
suatu cara dalam proses pembelajaran bilamana guru memberi tugas tertentu dan
murid mengerjakanya, kemudian tugas tersebut dipertanggung jawabkan kepada
guru.
Tugas dan resitasi tidak sama dengan
pekerjaan rumah, tetapi jauh lebih luas dari itu. Tugas bisa dilaksanakan di
rumah, disekolah, di perpustakaan dan di tempat lainnya. Tugas dan resitasi
merangsang anak untuk aktif belajar baik secara individual maupun secara
kelompok. Oleh karena itu tugas dapat secara individual, atau secara kelompok.
7.
Metode Sosio Drama (Role Playing)
Metode sosiodrama atau role playing dapat dikatakan sama
artinya. Dan dalam pemakaianya sering disilihgantikan. Sosiodrama pada dasarnya
mendramatisasi tingkah laku dalam hubunganya dengan masalah sosial.
Kalau drama atau sandiwara itu dilakukan
oleh sekelompok orang untuk memainkan suatu cerita yang telah disusun naskah
ceritanya dan dipelajari sebelum dimainkan. Adapun pelakunya harus memahami
lebih dahulu tentang peranan masing-masing yang akan dibawakan.
Sedangkan metode sosiodrama juga sama
dengan drama atau sandiwara, akan tetapi tidak disiapkan naskahnya terlebih
dahulu. Tidak pula diadakan pembagian tugas yang harus mengalami latihan
terlebih dahulu.
8.
Metode Driil (Latihan)
Penggunaan istilah “latihan” sering
disamakan artinya dengan istilah “ulangan”. Padahal maksudnya berbeda. Latihan
bermaksud agar pengetahuan dan kecakapan tertentu dapat dimiliki dan dikuasai
sepenuhnya oleh peserta didik. Sedangkan ualangan hanyalah untuk sekedar
mengukur sejauh mana dia telah menyerap pembelajaran tersebut.
9.
Metode Kerja Kelompok
Apabila guru dalam menghadapi anak didik
di kelas merasa perlu membagi-bagi anak didik dalam kelompok-kelompok untuk
memecahkan suatu masalah atau untuk menyerahkan suatu pekerjaan yang perlu
dikerjakan bersama-sama, maka cara tersebut dinamakan Metode Kerja Kelompok.
10.
Metode Proyek
Metode ini disebut juga dengan tehnik
pembelajaran unit. Anak didik disuguhi bermacam-macam masalah dan anak didik
bersama-sama menghadapi masalah tersebut dengan mengikuti langkah-langkah
tertentu secara ilmiah, logis dan sistematis. Cara demikian adalah tehnik yang
modern, karena murid tidak bisa begitu saja menghadapi persoalan tanpa
pemikiran-pemikiran ilmiah.
11.
Metode Problem Solving (Pemecahan Masalah)
Metode Problem
Solving (pemecahan masalah) merupakan suatu metode pembelajaran yang
mendorong siswa untuk mencari dan memecahkan persoalan-persoalan tertentu.
Metode ini bukan hanya sekedar metode pembelajaran biasa tetapi juga merupakan
metode berpikir, sebab dalam problem solving dapat menggunakan metode-metode
lainnya yang dimulai dengan mencari data sampai kepada menarik kesimpulan.
12.
Metode Sistem Regu (Team Teaching)
Team
Teaching pada dasarnya aialah metode mengajar ; dua orang guru atau lebih
bekerjasama mengajar sebuah kelompok siswa. Jadi kelas dihadapi beberapa guru.
Sistem regu banyak macamnya, sebab untuk
satu regu tidak senantiasa berisi guru secara formal saja, tetapi dapat
melibatkan orang-orang luar yang dianggap perlu sesuai dengan keahlian ynag
dibutuhkan.
13.
Metode Karyawisata (Field-trip)
Metode karyawisata merupakan perjalanan
atau pesiar yang dilakukan oleh peserta didik untuk memperoleh pengalaman
belajar. Terutama pengalaman secara langsung dan merupakan bagian dari
kurikulum sekolah.
Karyawisata dalam arti pembelajaran
mempunyai arti sendiri yang berbeda dengan karyawisata dalam arti umum.
Karyawisata di sini berarti kunjungan diluar kelas dalam rangka belajar.
Sebagai contoh, mengajak siswa ke balai
desa untuk mengetahui jumlah penduduk dan susunanya pada desa tersebut, selama
satu jam pelajaran. Jadi, karyawisata diatas tidak mengambil tempat yang jauh
dari sekolah dan tidak memerlukan waktu yang lama. Karyawisata dalam waktu yang
lama dan tempat yang jauh disebut Study
Tour.
14.
Metode Resource Person (Manusia Sumber)
Metode Resource
Person dimaksudkan ialah orang luar (bukan guru) membrerikan pelajaran
kepada siswa. Orang luar ini diharapkan memiliki keahlian khusus, misalnya:
Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) dalam pertanian, diminta untuk memberikan
penjelasan tentang Panca Usaha Tani didepan para siswa. Orang luar tadi bisa
dikunjungi ditempat ia bekerja. Jadi siswa pergi ke tempat resource person. Tapi bisa pula sebaliknya, yaitu resource person diundang ke kelas. Cara
terakhir ini disebut resource-visitor.
15.
Metode Survai Masyarakat
Pada dasarnya survai berarti cara untuk
memperoleh informasi atau keterangan dari sejumlah unit tertentu dengan jalan
observasi dan komunikasi langsung. Masalah-masalah yang dipelajari dalam survai
adalah masalah-masalah sosial. Untuk mempelajari masalah-masalah sosial atau
masalah yang terjadi pada masyarakat dapat dilakukan dengan survai dan
wawancara.
16.
Metode Simulasi
Simulasi berasal dari kata simulate yang artinya pura-pura atau berbuat seolah-olah. Kata simulation
artinya tiruan atau perbuatan yang pura-pura. Dengan demikian simulasi dalam
metode pembelajaran dimaksudkan sebagai cara untuk menjelaskan sesuatu (bahan
pelajaran) melalui perbuatan yang bersifat pura-pura atau melalui proses
tingkah laku imitasi. Atau bermain peranan mengenai suatu tingkah laku yang
dilakukan seolah-olah dalam keadaan yang sebenarnya.
Aika, Aruna. 2016. Pendidikan di Indonesia. Gresik: AikaBuku
0 komentar