ALAT PENILAIAN KETERAMPILAN GURU

Pendahuluan
Evaluasi adalah suatu proses yang sangat penting dalam proses pendidikan. Lembaga pendidikan guru seharusnya melaksanakan evaluasi sesuai dengan fungsi dan kondisi yang dimilikinya, namun nyatanya masih banyak lembaga yang tidak melaksanakan secara cermat dan serius. Lembaga ini cenderung mengutamakan fungsi penyampaian bahan-bahan program dan kurang dalam proses evaluasinya. Para administrator bertanggung jawab menggariskan kebijakan yang harus ditempuh oleh lembaga pendidikan guru dan menyediakan finansial yang diperlukan, tetapi jarang melaksanakan evaluasi atas pelaksanaan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh lembaga tersebut.
Kenyataan di atas seharusnya tidak terjadi apabila semua pihak menyadari pentingnya program evaluasi, aspek-aspek yang harus dievaluasi, cara mengevaluasi, siapa yang melakukan evalusi, dan hal-hal apa yang dikerjakan berdasarkan hasil evaluasi. Perlu diingat bahwa kegiatan evaluasi bukan menjadi monopoli satu pihak, tetapi merupakan tanggung jawab semua pihak.
Pendekatan evaluasi dapat dikelompokkkan menjadi tiga kriteria, yaitu :
1.  Kriteria Presage atau Kriteria Institusional
Meliputi semua karakteristik umum yang digunakan untuk memprediksi efektivitas suatu usaha pendidikan. Misalnya latar belakang siswa, pengalaman kerja guru dan tingkat pendidikan guru.
2.  Kriteria Proses atau Kriteria Program
Untuk menilai apa yang terjadi dalam pelaksanaan program atas dasar asumsi, bahwa setiap kegiatan diarahkan untuk mencapai tujuan yang diingatkan. Misalnya apakah guru mengajukan pertanyaan yang menuntut konseptual tertentu.
3.  Kriteria Produk
Bahan pertimbangan  utama  untuk menilai suatu program pendidikan guru. Kriteria ini meliputi nilai hasil belajar siswa, perilaku guru dalam hubungannya  dengan nilai siswa, dan kegiatan-kegiatan guru yang terkait dengan tingkah laku instruksional

B.  Kriteria-Kriteria dalam Evaluasi Pembelajaran
1.   Kriteria Institusional
Kriteria institusional  merupakan kegiatan evaluasi yang paling umum terhadap pendidikan guru, karena tidak berkenaan langsung dengan program pendidikan guru, melainkan berkenaan dengan karakteristik yang bersifat prediksi. Karena itu tak perlu memperhatikan apa yang diperbuat oleh para siswa dalam latihan oleh para lulusan yang bekerja di lapangan.




a.  Kriteria Profesional
Kriteria profesional merupakan seperangkat nilai atau ukuran yang berfungsi sebagai pedoman para anggota dalam masyarakat profesi kependidikan di sekolah. Di Indonesia nilai-nilainya distandardkan oleh organisasi profesional yang dilindungi pemerintah yaitu Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). PGRI telah menyusun nilai-nilai profesional kependidikan dalam bentuk Kode Etik Guru Indonesia. Sedangkan di luar negeri dikembangkan dan dimodifikasi oleh NCATE (The National Council for the Accreditation of Teacher Education) di Amerika Serikat yang dipergunakan untuk mengakreditasi keseluruhan program selama sepuluh tahun. Kriteria profesional dapat juga digunakan untuk menilai lembaga pendidikan guru, baik secara keseluruhan maupun dalam bidang spesialisasi tertentu. Sehingga dapat ditentukan reputasi suatu sekolah, sehingga gilirannya suatu sekolah yang memiliki reputasi tinggi  ditunjuk sebagai “sekolah pusat” atau sekolah teladan. Reputasi sekolah dapat berganti atau berubah berkat penilaian yang terus menerus.

b.  Kriteria Legal
Perangkat kriteria institusional kedua yang menilai program adalah pengakuan negara (state legislation on licensure) dan proses sertifikasi. kriteria  ini mewajibkan lembaga pendidikan guru (pemerintah atau swasta) harus mendaftarkan program pendidikan yang sedang dilaksanakan dan daftar siswa yang telah lulus kepada Departemen Pendidikan.
Prediksi legal ini sekaligus merupakan prediksi terhadap kualitas pendidikan yang dimiliki oleh lulusan yang memperoleh sertifikat tersebut. Standar minimum yang terkandung dalam sertifikat juga memuat jenis-jenis mata pelajaran apa saja yang telah ditempuhnya, baik dalam  bidang profesional maupun dalam bidang umum, serta jumlah jam praktek kependidikan (supervised student teaching)  yang telah ditempuhnya.

c.  Kriteria Masyarakat
Masyarakat dalam menilai pendidikan guru memiliki peran ganda, di satu sisi  sebagai pembayar pajak dan menyumbangkan dana untuk pendidikan, sedangkan di sisi lain sebagai konsumen guru. Sehingga kriteria masyarakat adalah menilai berapa besar biaya yang diperlukan oleh lembaga pendidikan guru, penggunaan anggaran dana, serta apakah lulusan pendidikan tersebut sesuai dengan harapan masyarakat.

d.  Kriteria Perguruan Tinggi
Perguruan tinggi memiliki kriteria tersendiri dalam menilai pendidikan yang berlangsung dalam lembaga itu sesuai dengan citra secara menyeluruh dari perguruan tinggi bersangkutan. Citra tersebut terbentuk karena pengaruh dari berbagai aspek kehidupan, seperti tingkat ekonomi siswa, agama, tim olahraga, pengajaran, lokasi, hukum, dan tradisi yang berlaku dalam lembaga itu. Sehingga sangat berpengaruh terhadap cara berfikir, rasionalitas, perasaan, dan pengalaman populasi lembaga dan para alumnusnya yang pada gilirannya mewarnai evaluasi mereka terhadap pendidikan dalam lembaga itu.

2.   Kriteria Proses
Assesment yang paling mudah, paling murah, dan paling umum untuk menilai program pendidikan guru adalah kriteria proses.
Kriteria proses tidak bertalian langsung dengan pengaruh akhir program, melainkan ditunjang berdasarkan landasan pemikiran. Landasan bisa diperoleh dari hasil penelitian, teori, dan pengalaman. Program merefleksi  terhadap penambahan  atau pengurangan pelajaran dengan mempertimbangkan permintaan dari luar sekolah. Misalnya penyusunan program oleh LPTK dipergunakan landasan teori tentang tingkah laku manusia, penelitian yang berkenaan dengan perubahan pengalaman orang dewasa dan analisis para ahli. Prosedur ini berdasarkan asumsi bahwa “berfikir lebih baik daripada tidak berfikir”, bukti lebih baik daripada tanpa bukti dan para ahli berpengalaman memiliki pemahaman yang mendalam tentang pendidikan guru.
Kriteria proses terdiri dari :
a.  Kriteria Administratif
§  Ukuran kelas
Ukuran kelas merupakan salah satu kriteria kualitas, karena besar kecil kelas berpengaruh terhadap proses pendidikan. Pembangunan kelas harus mempertimbangkan beberapa faktor antara lain: jumlah siswa, jenis mata pelajaran, tuntutan sertifikasi pemerintah, tuntutan jenjang akademik perguruan tinggi, kebijaksanaan gaji guru, dan sebagainya.
§  Pembaruan
Pembaruan merupakan standar bagi kemajuan sekolah.
§  Fasilitas dan personal
Fasilitas dan perlengkapan yang tersedia merupakan indikator perbaikan dan pertanda kemajuan. Fasilitas dan perlengkapan baru membutuhkan personal baru dan menciptakan kerja baru yang lebih efisien dan efektif, misalnya pengolahan data dengan komputer.
§  Beasiswa dan proyek-proyek khusus
Beasiswa dari pemerintah dan proyek-proyek khusus merupakan kriteria administratif terkuat untuk perbaikan. Hal tersebut dapat meningkatkan  status siswa di sekolah, merangsang prakarsa-prakarsa baru dan perubahan-perubahan yang lebih baik.
b.  Kriteria Siswa
Siswa program guru berbeda dengan siswa program lembaga pendidikan lainnya. Perbedaan ini disebabkan oleh spesialisasi pada lembaga tersebut. Perbedaan secara umum dalam hal sikap, nilai, dan abilitas, tetapi belum tentu berbeda dalam kepribadian secara integral. Siswa program guru kebanyakan berasal dari status ekonomi rendah dan menengah, sedangkan siswa program non guru kebanyakan berasal dari status ekonomi menengah ke atas.
Kelompok –kelompok siswa besar pengaruhnya dalam menilai program pendidikan guru berdasarkan kriteria proses. Pada dasarnya siswa dibagi menjadi 4 tipe, yaitu :
§  Activist oriented
Kelompok yang berorientasi pada aktivitas.
§  Academic oriented
Kelompok yang berorientasi pada akademik.
§  Vocational oriented
Kelompok yang berorientasi pada jabatan atau pekerjaan.
§  Convenience oriented
Kelompok yang berorientasi pada luar lembaga/masyarakat.

3.   Kriteria Produk
Ada 4 jenis kriteria produk yang mengaitkan hakikat individu lulusan dengan apa yang akan mereka kerjakan sesudah lulus sekolah. Kriteria tersebut adalah Activist, Academic, Vocational, Convenience
a. Tipe-tipe siswa
Keempat tipe siswa di atas dapat digunakan sebagai landasan bagi program assesment untuk menilai apa yang terjadi pada individu-individu tersebut setelah lulus.
Siswa aktivis dapat dinilai keterlibatannya dalam program yang berkenaan dengan masalah sosial, siswa yang berorientasi pekerjaan dapat dinilai derajat kemampuannya masuk dan belajar di sekolah. Siswa yang berorientasi akademik dapat dinilai dari kemasukan dan kesuksesan mereka selama di sekolah (graduate school). Siswa yang berorientasi pada kepercayaan (convenience) dapat dipertimbangkan berdasarkan kemampuan mencari kesempatan alternatif, sebagai kesempatan untuk menyajikannya misalnya memilih bidang pengajaran karena berminat bekerja di sekolah.
Namun pada dasarnya keempat tipe tersebut tidak dapat digolongkan ke dalam kriteria  produk, karena pendidikan di sekolah tidak pernah dapat memperhitungkan keberhasilan/kegagalan seseorang di masa mendatang.
b.  Kriteria produk yang digeneralisasikan
Berdasarkan hasil penelitian terdiri 3 tipe, yaitu :
§  Belajar siswa
Belajar siswa dapat dihubungkan dengan pengajaran dan pendidikan guru jika :
1)      Belajar  siswa dapat dipecah-pecah menjadi tujuan-tujuan tingkah laku yang dapat dicapai dalam jangka pendek, misalnya 1 jam
2)      Pengajaran dirumuskan sebagai tingkah laku guru yang spesifik dalam waktu tersebut.
3)      Pendidikan guru dirumuskan sebagai latihan guru dalam jangka pendek sebelum didemonstrasikan.
Ketiga persyaratan tersebut dapat diterapkan dalam kondisi laboratorium pengajaran mikro untuk menghubungkan latihan guru, tingkah laku instruksional, dan belajar ssiwa.
§  Guru sebagai agen perubahan
Guru memegang peranan penting, karena berfungsi sebagai motivator sekaligus sebagai media sumber perubahan. Guru dapat melakukan usaha perubahan, baik dalam sekolah (seperti organisasi, kurikulum, personel, dll) dan dalam masyarakat. Guru sebagai agen perubahan tergantung pada kesiapan guru melalui program pendidikan guru. Dalam hubungan inilah penilaian dilakukan, seberapa jauh program pendidikan guru mampu mempersiapkan para lulusannya sehingga mereka mampu bertindak sebagai agen perubahan.
§  Tingkah laku guru
Tingkah laku guru adalah produk dari program pendidikan guru. Tingkah laku tersebut dapat dihubungkan dengan prinsip accountability. Berdasarkan prinsip inilah dapat dilihat hubungan antara evaluasi guru dan pesiapan pre-service, antara lain melalui latihan guna mempelajari kompetensi tingkah laku instruksional tersebut.

C.  Kisi-kisi Kompetensi Guru Pemula
Sebagai guru pemula yang telah mendapatkan teori di bangku kuliah harus mendapat pengalaman di lapangan untuk meningkatkan kompetensinya, berbeda dengan pengajaran mikro yang situasi pembelajarannya dalam waktu dan jumlah siswa yang terbatas selama 4- 20 menit dengan jumlah siswa 3 -10 (Cooper Allen, 1971 : hal 1) yang dilaksanakan di kelas yang dikondisikan, maka bentuk pengajaran yang sederhana ini belum memberikan pengalaman belajar yang sangat berlainan dengan situasi dan kondisi kelas di sekolah yang sebenarnya. Apabila dalam pengajaran mikro guru hanya mengajarkan satu konsep yang terbatas dan terkontrol serta menggunakan satu atau dua keterampilan mengajar maka di lapangan merupakan tempat untuk mengembangkan dan menerapkan keterampilan-keterampilan mengajar yang diperoleh sesuai dengan situasi dan kondisi kelas yang sebenarnya.
Pengalaman lapangan merupakan salah satu kegiatan intra kurikuler yang dilaksanakan oleh mahasiswa yang mencakup baik latihan mengajar maupun tugas-tugas kependidikan di luar mengajar secara terbimbing dan terpadu untuk memenuhi persyaratan pembentukan profesi kependidikan. Sehingga program PPL merupakan satu kesempatan untuk memberikan pengalaman sebagai guru pemula. Dalam  hal ini dapat dicobakan tabel, instrumen, kisi-kisi guru pemula sebagai berikut :





KISI-KISI KOMPETENSI GURU PEMULA

Kompetensi
Subkompetensi
Indikatir Esensial
Deskriptor
U/BS
A.     Memiliki kepribadian sebagai pendidik

1. Memiliki kepribadian yang mantap dan stabil
a.  Bertindak sesuai dengan norma hukum
§  Menaati peraturan perundang-undangan dan ketentuan lainnya
§  Menunjukkan perilaku disiplin
U

U
b. Bertindak sesuai dengan norma sosial
§  Bertutur kata santun
§  Berpenampilan (fisik) sopan
§  Berperilaku santun
U
U
U
c.  Bangga sebagai pendidik
§  Menunjukkan diri sebagai pendidik
§  Menunjukkan komitmen terhadap tugas sebagai pendidik
§  Menjaga kode etik profesi pendidik
U
U

U
d. Memiliki konsistensi dalam bertindak sebagai pendidik
§  Menaati tata tertib secara konsisten
§  Memiliki disiplin diri secara konsisten
U
U
2. Memiliki kepribadian dewasa
a. Menampilkan kemandirian dalam bertindak sebagai pendidik

§  Melaksanakan tugas secara mandiri
§  Mengambil keputusan secara mandiri
§  Menilai diri sendiri (melakukan reflesi diri)
U
U
U
b. Memiliki etos kerja sebagai pendidik
§  Bekerja keras
§  Melaksanakan tugas secara bertanggung jawab
§  Mengembangkan diri secara terus menerus sebagai pendidik
U
U
U
3. Memiliki kepribadian arif
a. Menampilkan tindakan yang didasarkan pada kemanfaatan peserta didik, sekolah, dan masyarakat.
§  Bertindak atas dasar kemanfaatn peserta didik
§  Bertindak atas dasar kemanfaatan sekolah
§  Bertindalk atas dasar kemanfaatan masyarakat
U
U
U
b. Menunjukkan keterbukaan dalam berpikir dan bertindak
§  Menerima kritik dan saran untuk perbaikan
§  Menempatkan diri secara proporsional
U
U


Kompetensi
Subkompetensi
Indikatir Esensial
Deskriptor
U/BS

4. Memiliki kepribadian yang berwibawa
a. Memiliki perilaku yang berpenagaruh positif terhadap peserta didik
§  Mengemukakan pendapat yang berpengaruh positif terhadap peserta didik
§  Menunjukkan tindakan yang berpengaruh positif terhadap peserta didik
U

U
b. Memiliki perilaku yang disegani
§  Berperilaku yang dihormati oleh peserta didik
§  Berperilaku yang dihormati oleh sejawat
§  Berperilaku yang dihormati oleh masyarakat
U
U
U
5. Memiliki akhlak mulia dan dapat menjadi teladan
a. Bertindak sesuai norma religius (imtaq, jujur, iklas, suka menolong)
§  Menghargai ajaran agama
§  Menerapkan ajaran agama
§  Menerapkan norma kejujuran
§  Menunjukkan keikhlasan
U
U
U
U
b. Memiliki perilaku yang diteladani peserta didik
§  Bertuturkata sopan sehingga menjadi teladan bagi peserta didik
§  Berperilaku terpuji sehingga menjadi teladan bagi peserta didik
U

U
B.  Memiliki kompetensi pedagogik
1. Memahami peserta didik
a. Memahami peserta didik dengan memanfaatkan prinsip-prinsip perkembangan kognitif
§  Mendeskripsikan prinsip-prinsip perkembangan kognitif
§  Menerapkan prinsip-prinsip perkembangan kognitif untuk memahami peserta didik
U

U
b. Memahami peserta didik dengan memanfaatkan prinsip-prinsip kepribadian
§  Mendeskripsikan prinsip-prinsip kepribadian
§  Menerapkan  prinsip-prinsip kepribadian untuk memahami peserta didik
U
U

c. Mengidentifikasi bekal ajar awal peserta didik
§  Menentukan tingkat penguasaan kompetensi prasyarat peserta didik
§  Mengidentifikasi kesulitan belajar peserta didik
§  Mengidentifikasi tugas-tugas perkembangan sosial kultural untuk memahami peserta didik
§  Mengidentifikasi gaya belajar (visual, auditif, dan kinestetik) untuk memahami peserta didik
U

U

U

U

Kompetensi
Subkompetensi
Indikatir Esensial
Deskriptor
U/BS

2. Merancang pembelajaran
a. Menerapkan teori belajar dan pembelajaran
§  Membedakan teori belajar behavioristik, kognitif, konstruktivis, sosial atau yang lain
§  Menerapkan teori belajar tertentu dalam pembelajaran fakta, konsep, prosedur, dan prinsip.
U

BS
b. Menentukan strategi pembelajaran berdasarkan karakteristik peserta didik, kompetensi yng ingin dicapai dan materi ajar
§  Mendeskripsikan berbagai strategi pembelajaran
§  Memilih strategi pembelajaran dikaitkan dengan karakteristik peserta didik, kompetensi yang ingin dicapai, dan materi ajar

U

BS
c. Tersusun rancangan pembelajaran berdasarkan strategi yang telah dipilih
§  Tersusun silabus dan rencana pembelajaran
§  Merancang kerangka pengalaman belajar (tatap muka, terstruktur, dan mandiri
§  Memilih dan mengorganisasikan materi dan bahan ajar
§  Memilih dan merancang media dan sumber belajar yang diperlukan.
§  Membuat rancangan evaluasi proses dan penilaian hasil belajar.
BS
BS

BS

BS

BS

3. Melaksanakan pembelajaran
a. Menata latar (setting) pembelajaran
§  Menata sarana dan prasarana belajar yang akan digunakan secara tepat guna
§  Memanfaatkan sarana dan prasarana belajar yang tersedia dan atau dapat disediakan
§  Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar.
BS

BS

BS






Kompetensi
Subkompetensi
Indikatir Esensial
Deskriptor
U/BS


b. Melaksanakan pembelajaran yang kondusif
§  Memotivasi peserta didik melakukan berbagai kegiatan pembelajaran yang bersifat interaktif
§  Menjelaskan materi bidang studi
§  Memfasilitasi peserta didik untuk melakukan berbagai kegiatan belajar
§  Memberi penguatan (reinforcement)  dalam pembelajaran
§  Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk merefleksikan pengalaman belajar yang telah dialaminya.
BS

BS
BS

BS

BS


4. Mengevaluasi hasil belajar
a. Melaksanakan penilaian (asesmen) proses dan hasil belajar seacra berkesinambungan dengan berbagai metode.
§  Melaksanakan penilaian dengan tes
§  Melaksanakan penilaian dengan non tes

BS
BS


b. Mengevaluasi hasil penilaian proses dan hasil belajar untuk menentukan tingkat ketuntasan belajar (mastery level)
§  Menganalisis hasil penilaian proses belajar
§  Menganalisis hasil penilaian hasil belajar
§  Menginterpretasi hasil analisis
§  Menggunakan hasil analisis untuk menentukan ketuntasan belajar
BS
BS
BS
BS

c. Menggunakan informasi ketuntasan belajar untuk merancang program remedi atau pengayaan
§  Menentukan posisi peserta didik dilihat dari ketuntasan belajat yang telah ditetapkan
§  Merancang program remedi bagi peserta didik yang di bawah ketuntasan belajar minimal
§  Merancang program pengayaan bagi peserta didik yang menacapai ketuntasan belajar optimal
BS

BS

BS





Kompetensi
Subkompetensi
Indikatir Esensial
Deskriptor
U/BS


d. Memanfaatkan hasil penilaian pembelajaran untuk perbaikan kualitas program pembelajaran secara umum
§  Menganalisis kekuatan dan kelemahan pembelajaran yang telah dilaksanakan
§  Menentukan bagian-bagian pembelajaran yang memerlukan perbaikan
§  Merancang langkah-langkah perbaikan pembelajaran
§  Mengembangkan diri secara terus menerus dalam peningkatan profesi sebagai pendidik (misalnya melalui PTK)
BS

BS

BS

BS


5. Mengembangkan peserta didik
a. Memfasuilitasi peserta didik untuk mengembangkan berbagai potensi akademik
§  Membimbing peserta didik mengembangkan karya kreatuf dan inovatif
§  Membimbing peserta didik mengembangkan bakat dan  minat
§  Mendorong peserta didik untuk melakukan proses belajar lanjut
U

U

U
b. Memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan berbagai potensi non akademik
§  Membimbing peserta didik mengembangkan iman dan taqwa
§  Membimbing peserta didik mengembangkan keterampilan sosial
U

U
C. Memiliki kompetensi profesional sebagai pendidik
1. Menguasai bidang studi secara luas dan mendalam
a. Memahami materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah
§  Dibuat oleh masing-masing bidang studi
BS
b. Memahami struktur, konsep,dan metode keilmuan yang manaungi/koheren dengan materi ajar.
§  Dibuat oleh masing-masing bidang studi
BS
c. Memahami hubungan konsep antar mata pelajaran terkait
§  Dibuat oleh masing-masing bidang studi
BS



Kompetensi
Subkompetensi
Indikatir Esensial
Deskriptor
U/BS


d. Menerapkan konsep-konsep keilmuandalam kehidupan sehari-hari
§  Dibuat oleh masing-masing bidang studi
BS
D. Memiliki kompetensi sosial sebagai pendidik
1. Berkomunikasi secara efektif
a. Berkomunikasi secara efektif dengan peserta didik, sejawat, dan orang tua/wali
§  Mengomunikasikan pesan secara lisan
§  Memaknai pesan (message)  lisan
§  Mengomunikasikan pesan secara tertulis
§  Memaknai pesan secara tertulis
U
U
U
U
b. Berkomunikasi secara efektif dengan masyarakat
§  Mengomunikasikan pesan secara lisan
§  Memaknai pesan (message)  lisan
§  Mengomunikasikan pesan secara tertulis
§  Memaknai pesan secara tertulis
U
U
U
U
2. Bergaul secara efektif
a. Mengembangkan hubungan secara efektif dengan peserta didik, sejawat, orang tua/wali dan masyarakat
§  Mengembangkan hubungan atas dasar prinsip saling menghormati
§  Mengembangkan hubungan atas dasar prinsip keterbukaan
§  Mengembangkan hubungan berasaskan saling asah,asih, asuh.
U

U

U

b. Bekerjasama secara efektif dengan peserta didik, sejawat,  orang tua/wali dan masyarakat
§  Bekerjasama atas dasar prinsip saling menghormati
§  Bekerjasama atas dasar prinsip keterbukaan
§  Bekerjasama atas dasar prinsip saling memberi dan menerima

U

U
U

Keterangan : U : Umum         BS : Bidang Studi







D.  Instrumen  Penilaian Keterampilan Guru (IPKG I DAN II)
1. Format IPKG 1
IPKG 1
INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA GURU
(Kemampuan Merencanakan Pembelajaran)

1. Nama Guru                                                    : …………………………………
2. NIP/NIK                                                            : …………………………………
3. SEKOLAH TEMPAT UJIAN                       : …………………………………
4. KELAS                                                              : …………………………………
5. MATA PELAJARAN                                     : …………………………………
6. WAKTU                                                            : …………………………………
7. TANGGAL                                                       : …………………………………
 
 










NO
KOMPONEN RENCANA PEMBELAJARAN
SKOR


1 2 3 4
I
Perumusan Indikator Keberhasilan Belajar
1 2 3 4
1.
Kejelasan rumusan
1 2 3 4
2.
Kelengkapan cakupan rumusan indikator
1 2 3 4
3.
Kejelasan penjenjangan indikator
1 2 3 4
4.
Kesesuaian dengan kompetensi dasar
1 2 3 4
5.
Pengakomodasian soft skills/generic skills
1 2 3 4



II
Pemilihan Materi Pelajaran

1.
Kesesuaian dengan kompetensi yang akan dicapai
1 2 3 4
2.
Kesesuaian dengan karakteristik siswa
1 2 3 4
3.
Kesesuian dengan tuntutan kecapakan hidup (life skills)
1 2 3 4
4.
Kesesuaian dengan lingkungan masyarakat (sosial budaya)
1 2 3 4



III
Pengorganisasian Materi Pelajaran

1.
Kesesuaian dengan kompetensi yang ingin dicapai
1 2 3 4
2.
Penyiapan materi remidi atau pengayaan
1 2 3 4
3.
Kesesuaian dengan alokasi waktu
1 2 3 4



IV
Pemilihan Sumber Belajar/Media Pembelajaran

1.
Kesesuaian dengan kompetensi yang akan dicapai
1 2 3 4
2.
Kesesuaian dengan materi pembelajaran
1 2 3 4
3.
Kesesuaian dengan metode pembelajaran
1 2 3 4
4
Kesesuaian dengan karakteristik siswa
1 2 3 4
5
Kesesuaian dengan lingkungan masyarakat (kontekstual)
1 2 3 4



V
Skenario Pembelajaran

1.
Kelengkapan pentahapan pembelajaran
1 2 3 4
2.
Kejelasan langkah-langkah pembelajaran untuk setiap tahap
1 2 3 4
3.
Kesesuaian jenis kegiatan dengan tahapan pembelajaran
1 2 3 4
4
Kesesuaian jenis kegiatan pembelajaran dengan kompetensi
1 2 3 4
5
Pengakomodasian perbedaan individu
1 2 3 4

NO
KOMPONEN RENCANA PEMBELAJARAN
SKOR
V
Skenario Pembelajaran

1.
Kelengkapan pentahapan pembelajaran
1 2 3 4
2.
Kejelasan langkah-langkah pembelajaran untuk setiap tahap
1 2 3 4
3.
Kesesuaian jenis kegiatan dengan tahapan pembelajaran
1 2 3 4
4
Kesesuaian jenis kegiatan pembelajaran dengan kompetensi
1 2 3 4
5
Pengakomodasian perbedaan individu
1 2 3 4






VI
Penilaian

1.
Kesesuaian dengan kompetensi yang ingin dicapai
1 2 3 4
2.
Kejelasan prosedur penilaian (awal, proses, akhir, tindak lanjut)
1 2 3 4
3.
Kelengkapan instrumen (soal, rubrik, kunci jawaban)
1 2 3 4
4
Kualitas instrumen
1 2 3 4
5
Kesesuaian dengan karakteristik siswa
1 2 3 4
6
Keberagaman teknik penilaian
1 2 3 4



VII
Penggunaan Bahasa Tulis

1.
Ketepatan ejaan
1 2 3 4
2.
Ketepatan pilihan kata
1 2 3 4
3.
Kebakuan struktur kalimat
1 2 3 4




Komentar Pengamat :










Pengamat                 : ……………………………………………………..…..
Nama                       : ……………………………………………………..…..
Jabatan                     : ……………………………………………………..…..
Alamat Kantor         : ……………………………………………………..…..
Alamat Rumah         : ……………………………………………………..…..

…………..,………………..
Pengamat,




2. Format IPKG 2

IPKG 2
INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA GURU IPA
(Kemampuan Melaksanakan Pembelajaran)

1. Nama Guru                                                     : …………………………………
2. NIP/NIK                                                            : …………………………………
3. SEKOLAH TEMPAT UJIAN                       : …………………………………
4. KELAS                                                              : …………………………………
5. MATA PELAJARAN                                     : …………………………………
6. WAKTU                                                            : …………………………………
7. TANGGAL                                                       : …………………………………
 
 










NO
ASPEK YANG DIAMATI
SKOR


1 2 3 4
I
Pembelajaran
1 2 3 4
1.
Memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media
1 2 3 4
2.
Memeriksa kesiapan siswa
1 2 3 4



II
Membuka Pelajaran

1.
Melakukan kegiatan apersepsi
1 2 3 4
2.
Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan rencana kegiatannya
1 2 3 4



III
Kegiatan Inti Pembelajaran

A
Penguasaan Materi Pelajaran
1 2 3 4
1.
Menunjukkan penguasaan materi pelajaran
1 2 3 4
2.
Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan
1 2 3 4
3.
Menyampaiakan materi sesuai dengan hierarki belajar
1 2 3 4
4
Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan
1 2 3 4
5
Mengintegrasikan prinsip-prinsip kerja ilmiah dalam pembelajaran
1 2 3 4
6
Mengintegrasikan keterampilan dasar laboratorium
1 2 3 4



B
Pendekatan/Strategi Pembelajaran

1.
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai
1 2 3 4
2.
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa
1 2 3 4
3.
Melaksanakan pembelajaran secara runtut
1 2 3 4
4
Melaksanakan pembelajaran yang terkoordinasi
1 2 3 4
5
Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual
1 2 3 4
6
Mengakomodasi adanya  keragaman budaya nusantara
1 2 3 4
7
Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif
1 2 3 4
8
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah dialokasikan
1 2 3 4
































NO
ASPEK YANG DIAMATI
SKOR
C
Pemanfaatan Media Pembelajaran/Sumber Belajar

1.
Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media
1 2 3 4
2.
Menghasilkan pesan yang menarik
1 2 3 4
3.
Menggunakan media secara efektif dan efisien
1 2 3 4
4.
Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media
1 2 3 4
5.
Melibatkan siswa dalam pemanfaatan sumber belajar
1 2 3 4



D
Pembelajaran yang Memicu dan Memelihara Keterlibatan Siswa

1.
Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran
1 2 3 4
2.
Merespon positif partisipasi siswa
1 2 3 4
3.
Memfasilitasi terjadinya interaksi guru, siswa, sumber belajar
1 2 3 4
4.
Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa
1 2 3 4
5.
Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif
1 2 3 4
6.
Menumbuhkan keceriaan dan antusisme siswa dalam belajar
1 2 3 4



E
Penilaian Proses dan Hasil Belajar

1.
Melakukan penilaian awal
1 2 3 4
2.
Memantau kemajuan siswa
1 2 3 4
3.
Memantau kemajuan siswa
1 2 3 4
4.
Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi
1 2 3 4



F
Penggunaan Bahasa

1.
Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar
1 2 3 4
2.
Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar
1 2 3 4
3.
Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai
1 2 3 4



IV
Penutup

A.
Refleksi dan Rangkuman Pembelajaran

1.
Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa
1 2 3 4
2.
Tersusun rangkuman dengan melibatkan siswa
1 2 3 4



B.
Pelaksanaan Tindak Lanjut

1.
Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai bahan remidi
1 2 3 4
2.
Memberikan arahan, kegiatan,  tugas sebagai bagian pengayaan
1 2 3 4



































Komentar Pengamat :



Pengamat                    : ……………………………………..…………………………..…..
Nama                           : ………………………….…………….………………………..…..
Jabatan                        : ………………………….………….…………………………..…..
Alamat Kantor              : ……………………………………..…………………………..…..
Alamat Rumah             : ……………………………………..…………………………..…..
 
  …………..,………………..

   Pengamat,

0 komentar